Skip to main content

Posts

Mature.

Pepatah berkata, "age doesn't define maturity" Seringkali kita mendengar bahwa semakin bertambahnya umur seseorang, maka semakin dewasa orang tersebut, tentunya dengan label pengalaman. Namun, bagaimana dengan ungkapan, "Tua itu pasti, dewasa itu pilihan" ? Kalau ditilik dari pengertiannya, menurut KBBI, dewasa adalah mencapai usia akil baligh, yaitu bukan anak-anak maupun remaja. Menurut agama, dewasa adalah jika seorang perempuan sudah mengalami menstruasi, sedangkan pria sudah mengalami mimpi basah. Dapat ditarik kesimpulan, bahwa dewasa adalah seseorang yang sudah mencapai usia biologis yang matang. Dalam konteks ini, tentu orang yang termasuk dalam kategori tersebut adalah orang yang sudah mengalami usia rata-rata diatas 21 tahun. Jika orang tua sudah hampir pasti dikatakan dewasa, bagaimana halnya dengan segelintir kasus orangtua menelantarkan anaknya, kumpulan orang bermain judi, bahkan pejabat yang haus akan uang rakyat? Apakah pemikiran yang sar
Recent posts
———————— ———————— ———————— ———————— "kalau sayang gak harus memiliki, apa memiliki  harus sayang?"

27 oktober 2014.

tepat jam 10:50 sehabis keluar kelas mengerjakan UTS Akuntansi, whatsapp dari papa langsung membuat saya lemas. pesan yang menyatakan bahwa eyang sudah dipanggil Tuhan. rasanya badan langsung lemas, shock, dan hanya bisa menangis memeluk teman saya. seketika juga saya langsung menelfon tante saya dan berharap pesan tadi hanya bohong belaka tapi ternyata benar. ini benar-benar bukan mimpi. sehabis UTS saya sudah berencana untuk pulang menengok eyang. tapi eyang udah pulang duluan :"( eyang, peranmu sungguh tidak bisa tergantikan siapapun. eyang dulu merawat dari bayi, dari masuk tk, sd sampai sma masih dirawat eyang walaupun beberapa bulan terakhir ini eyang cuma bisa berbaring karena penyakit yang (sungguh) menyiksa eyang. kita tau, eyang sangat kesakitan, tapi eyang masih bisa bercanda dan tersenyum. eyang, aku kangen sama eyang. kapan aku bisa tidur di samping eyang lagi? beberapa hari lagi udah 40 hari eyang gak ada. gak terasa ya, eyang udah ninggalin kita semua selama itu.
"Kenyataan membuatku tahu, hal paling menyakitkan dalam hidup adalah ketidakmampuan memenuhi banyaknya tuntutan." - barisaksara

ada orang.

Ada orang yang kepergiannya menyisakan selaksa duka dan tak terlupa. Ada orang yang tak pernah bermaksud menorehkan kenangan, tapi meninggalkan seribu ingatan yang terpatri entah hingga kapan. Ada orang yang tak pernah memikirkan tapi selalu dipikirkan. Berlari sana sini, dengan kecepatan konstan, hingga memori dapat mengingat apa saja tentangnya. Ada orang yang acuh diantara ketidakacuhan seorang yang lain. Ada orang yang tak pernah sadar, hadirnya begitu diistimewakan. Ada orang yang tak pernah mau tahu. Ada orang yang selalu memerhatikan tanpa kunjung lelah. Dia bukan detektif, tapi deduksinya begitu rinci. Ada orang yang selalu peduli, meski tak pernah dipedulikan. Ada orang yang begitu tabah meski diabaikan. Ada orang yang selalu mengejar hingga terbang. Bahkan dia lupa jika dia bukan malaikat, burung atau kapal udara, dia lupa dia tak bersayap. Ada orang yang aku ingin telusuri titik lelahnya hingga batas sabarnya. Ada orang yang begitu tangguh meski hatinya rapuh. Ada
For a moment there, I saw an ounce of promise in you. But you weren't strong enough to follow through on that. I just hope, for your sake that you one day find it again; That you manage to brush away the rubble in your head and find a way to love, and be loved. It's something you've been without for far too long. -tumblr
" Saya kagum filosofi 'menyerang' sepak bola Brasil. Makanya sekarang saatnya menyerang untuk perbaikan sepak bola Indonesia. Mereka cuma bisa bertahan ," kicau Arya Abhiseka, pada 31 Desember 2010. ibaratnya pemain bola itu kita dan bolanya mereka. kita bakal terus mengejar bola yg ngga pasti arahnya kemana. yang belom tentu kalau kita udah berusaha, kita bakal menang . berarti pemain harus muter otak biar bolanya masuk gawang. mungkin saya bakal terus usaha sampai menang. seenggaknya saya udah usaha sampai maksimal. tapi gimana kalo disaat kita harus menyerang, yang kita lakukan hanya bertahan? mungkin, pemain bola itu bernasib sama kayak saya. yang saya kejar itu ga pasti. terus-menerus mengejar, tapi ga muter otak biar permainannya berhenti. tapi saat tujuan itu hilang, saya cuma bisa bertahan. kamu itu ga pernah puas, maunya digiring sama yang searah. belok dikit, langsung cari yang lain. saya lelah kejar-kejaran. memang kelihatan saya ini bodoh. saya ga cerdi