Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2011

letter to God

aku hanya ingin terima semua yang telah Kau berikan untukku dan menjalani itu semua kalau aku masih kuat. aku akan berjuang, batu sekeras apapun. aku akan mencoba membuktikkan, selagi bisa dan tidak ada salahnya mencoba, kan? Dear Allah, jika Engkau merasa kalau aku kuat untuk menjalani semua cobaan-Mu, maka kuatkan lah aku. jika Engkau merestui aku, kiranya Engkau membuatku merubah pikiran orang-orang sekitarku. jika Engkau ingin aku belajar tetang kehidupan, please let me in. aku bersedia untuk belajar dari semua pengalaman hidupku. ...kuatin aku ya Tuhan, aku takut aku nggakuat.

i just don't know.

dari semua hal yang bisa aku pahami sampai saat ini, aku hanya bisa berkutat di pikiran itu. pikiran yang tidak berujung, tidak ada batas akhir. jika Tuhan tahu aku tidak bisa mengatasi cobaan-Nya, kenapa aku harus tetap menerimanya? pikiran kalian seharusnya tidak sekosong itu. sehampa itu. kalian lebih menghargai hasil akhir, bukan proses ku untuk menggapainya. bagaimana kita bisa tahu kapan waktunya untuk menyerah, dan kapan waktunya untuk bertahan? aku tidak tahu. apakah ini yang dinamakan menyerah? barangkali betul begitu. tapi dalam apa yang disebut menyerah, saya terus bertahan. saya tidak tahu. tapi hidup yang tahu. yang belum saya pahami, mengapa harus sesakit ini rasanya?

but how?

"Gue capek jadi nomor kesekian dalam hidup lo. Lo kayak punya dunia sendiri. Kayaknya cuma gue yang usaha ngertiin lo, Gy. Cuma gue yang usaha buat kita berdua. Dari pertama kita jadian, gue selalu berusaha ngejar dunia lo. Tapi lo bukan cuma lari, lo tuh terbang. Dan lo suka lupa, gue masih di Bumi. Kaki gue masih di tanah. Gimana kita bisa terus jalan kalo tempat kita berpijak aja beda." --Perahu Kertas, Dee Lestari.