dari semua hal yang bisa aku pahami sampai saat ini, aku hanya bisa berkutat di pikiran itu. pikiran yang tidak berujung, tidak ada batas akhir. jika Tuhan tahu aku tidak bisa mengatasi cobaan-Nya, kenapa aku harus tetap menerimanya? pikiran kalian seharusnya tidak sekosong itu. sehampa itu. kalian lebih menghargai hasil akhir, bukan proses ku untuk menggapainya.


bagaimana kita bisa tahu kapan waktunya untuk menyerah, dan kapan waktunya untuk bertahan? aku tidak tahu. apakah ini yang dinamakan menyerah? barangkali betul begitu. tapi dalam apa yang disebut menyerah, saya terus bertahan. saya tidak tahu. tapi hidup yang tahu. yang belum saya pahami, mengapa harus sesakit ini rasanya?
Comments
Post a Comment