A: aku telah mencintainya sebisa yang aku mampu. tak seorang pun dapat menentang, besarnya aku mencintaimu. B: pertanyaanku, kenapa kau habiskan energimu untuk sesuatu seperti cinta? haruskah mencintai begitu dalam? kalau, pada akhirnya setiap orang menjadi sedih. A: aku sangat sangat bahagia dengan kehidupanku sekarang. aku bisa tertawa lepas. B: tertawalah bersama-sama. karena, kesedihan adalah saat kau harus tertawa sendirian. A: bagaimana rasanya menjadi panutan orang? B: ...aku lelah. selalu merasa harus menjadi yang terbaik, tanpa cela. menjadi tujuan orang lain adalah beban berat yang aku tanggung karena aku takut mengecewakan orang lain. pernahkah kamu berpikir apa yang akan terjadi kalau orang yang kamu jadikan tujuan mengecewakanmu sehingga tujuanmu hilang? A: ternyata aku enggak sehebat yang aku pikir. ternyata, aku lemah. bodoh banget kalau aku ingin diakui sebagai orang hebat. B: kamu enggak lemah, kamu cuma lupa meminta tolong. "...and the hardest part was letting go...