Skip to main content
A: itu mimpiku.
B: kamu yakin kamu bisa mewujudkannya?
A: aku enggak tau.
B: kamu yakin dengan kemampuanmu sekarang kamu bisa jadi keinginanmu?
A: aku enggak tau.
B: apa kamu sadar kalau mimpimu ini terlalu tinggi? kamu enggak takut enggak bisa mencapainya dan bakal menyesalinya nanti?
A: aku enggak tau.
B: kamu sedang berjudi dengan hidupmu.
A: mungkin. aku enggak tau apa-apa. aku enggak tau apa yang aku lakukan ini benar atau salah. bahkan, aku enggak tau bakal jadi apa aku nanti. tapi, karena enggak tau apa-apa itulah, esok hari jadi sesuatu yang layak ditunggu-tunggu kan?
lalu, tinggal kita lihat apa yang bakal terjadi.







hidup yang tidak pernah dipertanyakan, sesungguhnya adalah hidup yang tidak pernah layak untuk diteruskan. -Socrates.

Comments

Popular posts from this blog

Mature.

Pepatah berkata, "age doesn't define maturity" Seringkali kita mendengar bahwa semakin bertambahnya umur seseorang, maka semakin dewasa orang tersebut, tentunya dengan label pengalaman. Namun, bagaimana dengan ungkapan, "Tua itu pasti, dewasa itu pilihan" ? Kalau ditilik dari pengertiannya, menurut KBBI, dewasa adalah mencapai usia akil baligh, yaitu bukan anak-anak maupun remaja. Menurut agama, dewasa adalah jika seorang perempuan sudah mengalami menstruasi, sedangkan pria sudah mengalami mimpi basah. Dapat ditarik kesimpulan, bahwa dewasa adalah seseorang yang sudah mencapai usia biologis yang matang. Dalam konteks ini, tentu orang yang termasuk dalam kategori tersebut adalah orang yang sudah mengalami usia rata-rata diatas 21 tahun. Jika orang tua sudah hampir pasti dikatakan dewasa, bagaimana halnya dengan segelintir kasus orangtua menelantarkan anaknya, kumpulan orang bermain judi, bahkan pejabat yang haus akan uang rakyat? Apakah pemikiran yang sar...
———————— ———————— ———————— ———————— "kalau sayang gak harus memiliki, apa memiliki  harus sayang?"

but how?

"Gue capek jadi nomor kesekian dalam hidup lo. Lo kayak punya dunia sendiri. Kayaknya cuma gue yang usaha ngertiin lo, Gy. Cuma gue yang usaha buat kita berdua. Dari pertama kita jadian, gue selalu berusaha ngejar dunia lo. Tapi lo bukan cuma lari, lo tuh terbang. Dan lo suka lupa, gue masih di Bumi. Kaki gue masih di tanah. Gimana kita bisa terus jalan kalo tempat kita berpijak aja beda." --Perahu Kertas, Dee Lestari.