Skip to main content

Ironic

It always been me. Make you mad, let you into problem and make you getting used to it. I'm wrong. You're right. I never make a right decision, even for myself. I always don't know what do you need. But you know what I'm going through. You understand me, always there beside me. I don't know that I'm the one you looking for. You don't deserve this. I'm scared, you will forget me easily. You will know someone new, better than me. It all just because you mean a lot to me.
When someone you thought doesn't matter with you anymore, it was your biggest weakness. When all the problem comes down to fact that I cared too much, and you didn't care enough. Pathetic.
When I say I'll miss you, it doesn't mean I'll never get over you, I just wish I didn't have to.
I'm gonna need you more than you need me. It always been you.

Comments

Popular posts from this blog

Mature.

Pepatah berkata, "age doesn't define maturity" Seringkali kita mendengar bahwa semakin bertambahnya umur seseorang, maka semakin dewasa orang tersebut, tentunya dengan label pengalaman. Namun, bagaimana dengan ungkapan, "Tua itu pasti, dewasa itu pilihan" ? Kalau ditilik dari pengertiannya, menurut KBBI, dewasa adalah mencapai usia akil baligh, yaitu bukan anak-anak maupun remaja. Menurut agama, dewasa adalah jika seorang perempuan sudah mengalami menstruasi, sedangkan pria sudah mengalami mimpi basah. Dapat ditarik kesimpulan, bahwa dewasa adalah seseorang yang sudah mencapai usia biologis yang matang. Dalam konteks ini, tentu orang yang termasuk dalam kategori tersebut adalah orang yang sudah mengalami usia rata-rata diatas 21 tahun. Jika orang tua sudah hampir pasti dikatakan dewasa, bagaimana halnya dengan segelintir kasus orangtua menelantarkan anaknya, kumpulan orang bermain judi, bahkan pejabat yang haus akan uang rakyat? Apakah pemikiran yang sar...
———————— ———————— ———————— ———————— "kalau sayang gak harus memiliki, apa memiliki  harus sayang?"

but how?

"Gue capek jadi nomor kesekian dalam hidup lo. Lo kayak punya dunia sendiri. Kayaknya cuma gue yang usaha ngertiin lo, Gy. Cuma gue yang usaha buat kita berdua. Dari pertama kita jadian, gue selalu berusaha ngejar dunia lo. Tapi lo bukan cuma lari, lo tuh terbang. Dan lo suka lupa, gue masih di Bumi. Kaki gue masih di tanah. Gimana kita bisa terus jalan kalo tempat kita berpijak aja beda." --Perahu Kertas, Dee Lestari.